Pesan Nan Doa

  • Masalah itu jangan dipikirin mulu. Katanya mau jalanin apa adanya, tapi masih aja kepikiran terus
  • Kalau kamunya keras begitu, yaudah. Tapi jangan ngerusak yang udah rusak. Jalanin aja.
  • Yang perlu tau, aku udah janji bakal jagain sampai nanti
  • Kalau untuk masalah, aku juga punya yang berat. Tapi aku mau hidup, aku survive untuk hidup, karena hidup aku bisa survive
  • Akunya cuma yakin klo Tuhan ngasih masalah ke kita karena Dia yakin ita bisa nyelesain masalah itu. Tuhan Agama manapun pasti ngasih yang terbaik. Rencana-Nya sempurna.
  • Sekarang tergantung kamunya percaya sama janji Tuhan dan beriman. Aku juga belum setaat yang lain, tapi aku yakin Tuhan ga bakal sia-siain hamba-Nya
  • Kalau perlu apa-apa, aku selalu siap.
Sedikit kegundahan hati. 
Maaf jika aku menangis.
Ini sisi lain diriku.
Aku makhluk yang lemah.
Yang hanya bertahan di bawah banyak masalah.
Karena aku ingin hidup, bahagia.
Dan memberi yang terbaik bagi mereka.

Bernyanyi dengan music

music suatu ungkapan hati yang diiramakan. Dengan musik dapat meluapkan emosi, baik positif maupun negatif. Perasan senang, sedih, marah, bahagia biasanya gw ungkapin dengan musik. Begitu juga sebaliknya, dengan musik gw bisa tiba-tiba merasa senang, sedih, bahagia, marah. Ya musik sudah built-in dalam diri gw.

Dengan musik gw ga pernah merasa sendiri. Walaupun pada basicnya gw tidak menyukai kebisingan, keramaian, crowded dan sejenisnya. Tapi ya itu uniquenya musik. Teman yang sangat bisa menghargai keadaan, kebutuhan. Dengan musik terkadang gw bisa teriak disela-selanya, bisa menangis di dalamnya, bisa tertawa lepas antara bait-bait liriknya. Terima kasih kepada pencipta musik. I'm proud of you.

Musik. Apapun genre mereka. tiap beat mereka bisa memaknakan nuansa perasaan orang, terutama gw. Karena itu gw sangat kagum dengan singer yang mampu mengiramakan nada dengan level emosi yang  naik-turun. Michael Buble misalnya, kekaguman saya terjutu padanya. Pada lagu tertentu dengan emosi yang sangat rendah dia mampu (such as Dream) dan begitu juga dengan lagu beat dan tempo cepat dengan nyaris sempurna dia melantunkannya (such as Save the last dance for me) membuat gw bisa menari dengan bahagia.

Begitulah musik, Bernyanyi bersama irama nada, berlari bersama temponya.
Emosi larut di dalamnya, beserta banyak cerita hanyut terbawa.
-----

I'm nothing special, in fact I'm a bit of a bore 
If I tell a joke, you've probably heard it before 
But I have a talent, a wonderful thing 
'Cause everyone listens when I start to sing 
I'm so grateful and proud 
All I want is to sing it out loud 


So I say
Thank you for the music, the songs I'm singing
Thanks for all the joy they're bringing
Who can live without it, I ask in all honesty
What would life be?
Without a song or a dance what are we?
So I say thank you for the music
For giving it to me

Mother says I was a dancer before I could walk
(M'M)She says I began to sing long before I could talk
And I've often wondered, how did it all start
Who found out that nothing can capture a heart
Like a melody can
Well, whoever it was, I'm a fan

So I say
Thank you for the music, the songs I'm singing
Thanks for all the joy they're bringing
Who can live without it, I ask in all honesty
What would life be?
Without a song or a dance what are we?
So I say thank you for the music
For giving it to me

I've been so lucky, I am the girl with golden hair
I wanna sing it out to everybody
What a joy, what a life, what a chance!

Thank you for the music, the songs I'm singing
Thanks for all the joy they're bringing
Who can live without it, I ask in all honesty
What would life be?
Without a song or a dance what are we?
So I say thank you for the music
For giving it to me

Thank you for the music
For giving it to me..



Thank You For The Music - ABBA


Laksana makna bait ABBA tadi, gw setuju. Aku padamu Music.


THANK YOU FOR THE MUSIC. THANK YOU FOR THE CREATOR.

kamar kosan adalah personal space saya

kosan adalah kamar kedua. tentu saja setelah "kamar resmi" saya yang ada di rumah. makanya selalu saya berusaha agar tempat ini menjadi senyaman mungkin, setidaknya untuk saya sendiri. baik ngebersihin, design, nempel-nempel ini itu, fungsinya agar betah di kosan trus ga pindah-pindah lagi tiap tahunnya. cape juga klo tiap tahun musti pindah kosan.

belajar dari pengalama saat tahun pertama hidup ngekos. karena belum tahu daerah sini, jadi waktu itu dicarikan kosan sama anak kerabatnya orangtua. seneng banget malah waktu itu. baru nyampe disini udah langsung ngedrop barang tanpa perlu muter buat hunting kosan. apalagi kosan tersebut kebanyakan diisi sama orang-orang yang berasal dari daerah yang sama. berharap "feels like home".

awalnya baik-baik saja. saya tenang di kamar baru. semua orang saling menyegani. saya merasa dibimbing sama mereka. namun lama-kelamaan, keadaan seperti itu malah membuat saya menjadi kurang nyaman. dan akhirnya saya memutuskan untuk pindah kosan tahun depannya.

kosan kedua ini tempatnya nyaman sekali. tenang dan saya merasakan personal space sesungguhnya. bergaul  dengan anak-anak kosan namun saat saya telah masuk kamar, mereka pun menghargai itu. jika ada keperluan  mereka akan mengetok pintu dahulu. ya i appreciate them.
namun karena lokasinya sedikit jauh dari kampus, akhirnya saya memutuskan untuk pindah kosan.

belajar dari keadaan sebelumnya, saya memilih menjadi anak pendiam ketika di kosan. namun untuk "say hi, say hallo" masih dilakukan. hal ini gw lakuin biar mereka mengganggap gw anak yang kaku dan tidak mudah diajak bergaul. walaupun mereka anggap gw anak cupu sih ya boleh-boleh aja. hahaha. ya setidaknya keadaan gw dikosan sama ketika di kampus berbanding terbalik lah.
tahun pertama dikosan ini keadaannya aman, nyaman, tentram. semua yang gw harapkan dari awal itu tercapai. personal space yang gw harapkan pun terbentuk dan keakraban sm anak kosan pun terjadi.
tapi belakangan udah sekitar 2 minggu. salah satu dari anak kosan yang awalnya baik menurut gw mulai ga menghargai privasi gw. padahal sebelumnya ga begitu, klo ke kamar ngetok dulu manggil dulu. tapi akhir-akhir ini mulai nyelonong gitu aja masuk kamar gw. sejak itu gw mulai was-was. tapi klimaksnya yang bikin gw kesal itu waktu gw lagi tidur siang, itu anak maen treakin gw dari jendela dan kayak ngintip apa yang gw lakuin di kamar. kesel ga lo digituin. mulai ngurusin urusan gw. nanyain apa aja kegiatan gw. sok tau tentang keadaan gw. dan selalu biar keliatan paling bersahabat klo di dikosan.
heii ini kamar gw. gw boleh ngelakuin apapun di dalamnya selagi gw ngga gangguin urusan, kenyamanan, sama hak lo di kosan. apapun yang lo lakuin gw ga bakal gangguin lo. gw ga perlu sifat bersahabat lo yang lebay seperti itu. lo menghargai privasi gw itu aj udh bentuk sahabat lo paling besar.
nah sejak itu gw mulai bener-bener nutup diri dari tuh orang. sifat dia kayak gitu seolah-olah kayak orang sok deket. dan udah semingguan dia keliatan berusaha buat baik-baik lagi ke gw, karena dia udah gw cuekin total.

dari cerita di atas mungkin yang lain pada ngirain gw ngelarang orang masuk kamar gw. sebenernya bukan gitu. toh slama ini temen kampus gw sering main ke kosan, sering nginep. sampe ngobrak ngabrik kamar gw toh biasa aja buat gw.
tapi ya itu gw perlu orang yang bisa menghargai gw dari awal, sopan, first image yang bagus. toh ujung2nya gw ga bakal ngelarang orang masuk kamar gw.

olang udahan dulu ya, olang mau ngampus.

hp android gratis

lapar.com bagi2 hap android keren GRATIS.
 coba aja ikutan.
ini link nya https://lagi.lapar.com/referafriend/?deal=e834cb114d33f729dbc9c7fb0c6bb607

the most saddest song.

menurut saya ini the most saddest song i've heard.


Back when I was a child
Before life removed all the innocence
My father would lift me high and dance with my mother and me and then
Spin me around ‘til I fell asleep
Then up the stairs he would carry me
And I knew for sure I was loved

If I could get another chance, another walk, another dance with him
I’d play a song that would never ever end
How I’d love, love, love
To dance with my father again

When I and my mother would disagree
To get my way I would run from her to him
He'd make me laugh just to comfort me, yeah yeah..
Then finally make me do just what my moma said
Later that night when i want to sleep
He left a dollar under my sheet
Never dreamed that he would be gone from me

If i could steal one final glance, one final step, one final dance with him
I'd play a song that would never ever end
'Cause I'd love, love, love, love
To dance with my father again

Sometimes I’d listen outside her door
And I’d hear how mama cried for him
I pray for her even more than me
I pray for her even more than me

I know I’m praying for much too much
But could you send back the only man she loved
I know you don’t do it usually
But dear Lord she’s dying
To dance with my father again
Every night I fall asleep and this is all I ever dream




pernah saat lagi  nothing to do, tiba2 playlist muter lagu ini.
awalnya ga jelas liriknya. trus habis itu ngreplay lagi sambil dengerin baik.
karena masih penasar yaudah saya langsgung aj search lyricnya dari pada penasaran.


ga sengaja karena kebawa emosi juga sambil maknain ini lagu, gw netesin air mata.
bukan karena cengeng atau gimana, tapi liriknya describing the truth love everlasting.
apalagi yang nyanyiin mba Celine Dion. hahaha.
ya saya menikmatinya. i love this song so much.

dilemma

masa depan cerah siapa yang ga berharap begitu? ya semua orang menginkannya.
hidup yang jelas, menikmati hasil jerih payah, tekanan selama pendidikan, dan sebagainya.

namun jika memikirkan masa depan, hal ini juga yang membuat saya bingung. banyak keinginan, passion yang besar itu yang saya alami sekarang.
orang-orang banyak menyangka bahwa pendidikan dengan jurusan yang saya ambil ini menyenangkan. mereka bilang "masa depan terjaminlah", "ahh klo udh jadi itu nanti bakal hidup senang".
ya semua itu persepsi mereka. memang persepsi itu ga pernah salah. namanya juga persepsi. yayaya

namun setalah menjalani pendidikan disini *sebut saja Fapsi Unp*d. saya akui saya merasa berubah. pola pikir saya terutama. saya yang dahulunya hanya seorang anak laki-laki namun sekarang sudah berubah menjadi seorang remaja *mustinya sih udah masuk tahapan dewasa*.

banyak hal yang telah saya lakukan dan pelajari. hal-hal ini yang membuat saya mempunyai banyak kesenang yang hingga akhirnya bingung menentukan pilihan, yaitu pilihan masa depan.


terkadang, jika saya berada di tengah-tengah keramaian orang, saya merasa bangga akan ilmu psikologi yang saya miliki. saya mampu untuk beradaptasi dengan orang-orang baru sekeliling saya. bagaimana pun watak mereka, saya merasakan sebuah passion yang besar untuk mengenal mereka lebih dalam. dan saya bangga akan hal itu.


lain hal, jika saya berada di dalam sebuah gedung, rumah, maupun aula. terbersit dipikiran saya untuk menjadi seorang designer interior. tentu saja saya masih menggunakan basic saya dengan ilmu psikologi. saya berharap mampu bisa mengaplikasikan ilmu tersebut sehingga dapat menciptakan suasana yang nyaman pada sebuah ruangan sehingga penghuninya betah dan merasa tentram di dalamnya. pada saat seperti ini otak saya bekerja seolah-olah sedang bermain dengan warna, panel-panel di dinding, lampu hias, tangga kayu. dan saya yakin untuk hal bermain interior.


selain itu, jika saya berada di outdoor, alam, kota atau apalah itu. ada suatu panggilan untuk menjadi seorang fotografer. walaupun hal ini baru saja saya pelajari, namun saya merasa saya menemukan dunia baru. dengan fotograph saya menemukan bermacam warna. saya suka dengan warna, posisi, capture, shutter dan sebagainya. dan saya mulai mencintai dunia pothograph. haruskan saya meneruskannya dengan fokus hingga nanti?

ketika saya menikmati lezatnya makanan kota bandung yang segar dengan lalap serta buahnya. gurihnya iga bakar bakar, variasinya makanan yang tersedia di kota ini. tahukah yang ada di pikiran saya? ya saya punya keinginan untuk membuka usaha kuliner di eropa. tempat kuliner yang sederhana yang makanannya tak jauh dari sayuran dan saos/kuah kacang such as pecel, gado-gado, lotek, ketropak, dan semacamnya. ini semua karena saya menyukai sayuran dan mencintai saos/kuah kacang. hahaha.

namun, cita-cita dari awal yaitu ingin bergelut dengan dunia politik. bergabung dengan sebuah departemen luar  negeri, menjadi seorang duta besar. menciptakan hubungan yang baik dengan negara tersebut, mengharumkan nama bangsa, memperlancar hubungan pendidikan dengan aktifitas exchanged students. dan saya merasakan sebuah tantangan yang besar terhadap pekerjaan ini.


dan sekarang itu semua yang menjadi dilemma bagi diri saya.
mana yang harus saya dahulukan.
saya mencintai semuanya itu. dan sekarang saya GALAU. hahaha.

hari ini saya kecewa

tadi pagi saat di perpustakaan saya ditawari untuk pengikuti sebuah program, sejenis program pertukaran pemuda. awalnya sangat gembira. ya usaha-usaha untuk mencari sebuah pengalaman baru di kepemudaan.
setelah membaca intruksi seleksinya kembalai, saya baru menyadari kalau program tersebut hanya berlaku bagi pemuda propinsi tempat saya sedang kuliah sekarang.
 kecewa ya tentu saja.
mungkin ada hikmah dibalik ini. Dan saya yakin bahwa saya akan menemukan jalan lain untuk mencapai cita-cita utama saya yaitu living abroad someday:)

Belajar potret:)

Manner? Fresh fruit salad

Belajar potret

Belajar motret

Menurut agan2 gmn potonya:D
Baru blajar otodidak:D

sedikit berbagi cerita

perfect inside imperfect outside
perfect for all, a whole, just a perfect da*n s*it
nobody nobody nobody perfect.:))
menyinggung persoalan perferct or not. semua org ga terlepas dari kesalahan. ya perferct tidak hanya dinilai dari luar. inside lebih dominan
contohnya saja, banyak orang bilang "inner beauty", "outter beauty"? i've never heard
seperti kepercayaan china, yin dan yang itu saling melengkapi
dapat ditarik implisit, bahwa ga manusia yang tak berdosa, terlain bagi manusia kecil yang baru lahir.     
dosa, kesalahan, kegagalan, sesuatu yang dapat menjadi nilai minus pada setiap orang,sebuah value yang tampak kasat mata dan dinilai manusia
pada posisi inilah orang-orang sering merasa sebagai manusia yg tak bernilai. dan inilah kesalahan terbesar dan terbodoh
merasa everything happened tidak bisa diperbaiki. seolah-olah Tuhan sudah menutup mata terhadapnya. apapun itu kepercayaannya.
Tuhan kita tidak sebodoh itu. believe it.setiap orang boleh beralasan "ya kalau sudah tejadi, ya gimana lagi, apa yang bisa diperbuat". Tapi apakah "alasan" tadi itu sebuah alasan?alasan atas kepasrahan, alasan terhadap kejadian. Ya tidak semuanya itu membenarkannya sebagai sebuah alasan.
alasan hanya sebuah reflection, refleksi dari anxiety, scareness, dan juga sebagai refleksi atas kesiagaan diri dan refleksi of a defense
jadi bukan sebuah alasan yang benar-benar menjadi sebuah ALASAN BESAR atas kesalahan yang telah tidak maupun sengaja diperbuat.
wong dunia ini ga kecil, wajar saja kalau sekali-kali tersandung kerikil.
nah anggap saja kerikil tadi sebagai sebuah contoh. Misalnya kita tersandung, lalu sikap kita "yasudahlah udh kejadian ya mau gimana lagi!"
alasan picik itu, sodara, bersiaplah untuk tersandung untuk kesekian-sekian dan sekian kalinya.
seharusnya sebagai alasan " ohh iya, tadi saya berjalan tidak hati-hati" its real. semua orang tau itu keadaan yang masuk akal
selanjutnya kita bersikap[ lebih baik, dengan meminggirkan kerikil tersebut ataupun mengamankannya, klo perlu disimpan. mana tau jk berkesan
simple word for simple life, jika anda mengganggap itu mudah. tapi jangan diremehkan karena dpt membuat sombong dan tidak waspada.
jadi sebuah "perfect" itu hanya ya icip-icipan jari tengah menengadah
intinya, kesalahan itu wajar. wajar dalam arti umum. bukan wajar arti diri sendiri. lihat sebuah keadaan kenormalan dari ketidaknormalan.
yang penting menemukan alasan, kenapa itu menjadi kesalahan, dan bersikap solutif terhadap diri sendiri. no pain no gain.
misalnya kasus di kalangan anak muda. kisah klasik, kisah percintaan. mencoba untuk dianalisis. misalnya putus hingga dua hingga tiga kali.
individu berusaha memulai untuk mencari alasan kenapa dirinya putus dari pasangannya. misalnya, "tidak cocok lagi", "salah satu selingkuh"
yakin klo permasalahannya hanya sekitar "tidak cocok", atau "perselingkuhan" itu. kembali menggali lebih dalam.         
itu bukan alasan. coba temukan faktor intrinsik dan ekstrinsik. ya antara kita dengan pasangan. bersikaplah objektif. anda tidak slalu benar
ada background sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan. bisa dari kita maupun pasangan. gali kembali, dan terus telusuri. kelamaan? ga juga
setelah menemukan intinya. tentukan kembali sikap yang harus diambil. misalnya untuk kembali menjadi merasa "gengsian", ya jgn balikan
terapkan pada pasangan berikutnya. tapi dicatat, orang itu tak sama. manusia itu unik, berbeda. tapi terapkan agar tidak melakukan kesalahan
semoga happy along ever after.
jadi, siapa bilang klo putus itu seolah-olah kesalahan terbesar. toh namanya juga belajar saling mengenal. belajar boleh dong klo salah.
begitu juga untuk permasalahan yang lainnya. misalnya silahkan ditemukan sendiri. gunakan tahapannya. belajar solutif, jangan subjektif.
dan juga jangan terlalu suka menyalahkan diri sendiri, berakibat pada kepercayaan diri serta hal terburuknya trauma. trauma sikap sendiri.
walaupun prosesnya berbeda terhadap setiap permasalahan, tapi jika tahap-tahapnya dilakukan dengan baik, hasilnya ga bakal mengecewakan.
misalnya pada kasus jika seumur remaja masih suka ngompol. bisa juga digunakan tahapan-tahapan tadi. analisis permasalahan. sikap solutif
permasalahan ngompol di usia remaja tidak akan lagi menjadi keslah besar dalam hidup bagi yang masih suka ngompol.
conclusion. setiap masalah itu ada jalannya untuk diperbaiki. kembali ke diri masing-masing mau atau tidak menyelesaikan.
dan jangan merasa diri itu buruk, Tuhan aja menciptakan sebaik-baik penciptaan kan.
oke sekian terima kasih sudah spamming di TL semua.              

teman cerita

temans. klo ada yang mau share, cerita, im ready on YM.



I'm waiting for you.

bandung. awal memaknai - mengerti myself

bandung. ya almost semua orang kenal bandung. sebuah tataran sunda yang dikenal banyak orang.
kota kecil nan besar di jawa barat dan selalu macet ketika weekend.

Bandung, hampir 4 tahun saya disini. banyak pelajaran menarik dan banyak hal yang menarik untuk dipelajari. Disamping karena kebetulan saya kuliah di disini, tapi ya disini juga say mengerti diri siapa saya, apa yang saya butuhkan, apa kewajiban saya, bagaimana saya supaya dimengerti keadaan dan belajar untuk mengerti keadaan.

up and down
and shake shake shake
up and down
and shake shake shake
shake ke depan and shake ke belakang
turn around and shake shake shake
-- potongan ice breaking --

perjalanan saya hingga saat ini di bandung kira-kira dapat digambarkan seperti potongan hiburan ice break tadi.
up and down telah saya lalui, hingga akirnya saya mengerti diri saya.
who i am?
ya itu semua yang menjelaskan identitas diri saya.
sebuah ilmu psikologi mengatakan identitas diri terbentuk oleh lingkungan dan ini benar adanya.
dan lingkunga tersebut adalah Bandung.

Bandung kota adalah kota yang mengerti saya. ketika saya down, Bandung menyediakan apa yang saya butuhkan. ketentraman, indahnya city light, keramahan, and everything what i need.
berjalan di sepanjang dago, menikmati terangnya lampu kendaraan yang lalu lalang, mampir di warung kopi, ya kegiatan yang menyenangkan ketika "down".
meluapkan emosi tanpa perlu marah, kesal, menangis, apalagi sampai melibatkan orang ga tahu apa-apa.
lelah, ya pasti untuk malam itu. tapi saya menikmati.
Bandung, kota dimana personality saya terbentuk.


*mau kuliah dulu*
tobe cont'd..